BABAK 7: TIDAK ADA SALAHNYA MENCOBA
Partai babak ke 7 tadi malam benar-benar sangat menguras energi. Selain itu partai ini juga merupakan partai krusial bagi Anand karena bila sampai kalah, boleh dikatakan peluangnya untuk merebut gelar Juara Dunia sangat tipis.
Hasil remis membuatnya masih punya kesempatan untuk menyamai kedudukan karena dalam 5 partai sisa, ia pegang Putih tiga kali. Satu kemenangan untuk menyamakan kedudukan dan sisanya remis, bolehlah ia mengadu ketrampilan di Catur Cepat.
Seperti sudah sering ditulis dalam komentar partai-partai sebelumnya, rencana kedua pemain dalam dwitarung ini cukup jelas. Anand akan mencari remis saat pegang Hitam dan bermain dinamis untuk mencari kemenangan ketika pegang Putih.
Carlsen sebaliknya, ia bermain untuk menang baik sebagai Putih maupun Hitam. Strateginya sederhana, membawa setiap partai berlangsung selama mungkin untuk membuat lelah penantangnya yang telah berusia 44 tahun ini. Ia berharap, setelah pertarungan panjang, lawan akan tergelincir dan melakukan kesalahan.
Tetapi Anand ternyata tetap bermain akurat sepanjang 122 langkah walaupun sangat melelahkan. Saat Carlsen menyadari tidak ada lagi yang bisa diperas, Carlsen akhirnya mengakhiri partai ke 7 ini dengan menukar Benteng 121.Rc1 dan kedua pemain menyetujui remis untuk merubah skor menjadi 4 – 3.
Seusai pertandingan, dalam konferensi pers Viswanathan Anand ditanya apakah ia merasa frustasi dipaksa untuk bertahan sedemikian lamanya?
“Saya tidak frustasi jika pada akhirnya saya memperoleh remis” kata Anand kalem.
Sementara itu Carlsen tak kalah kalem mengatakan: “Tidak ada salahnya untuk mencoba bermain terus”.
Bagi penggemar Carlsen, inilah aksi Carlsen yang mendemonstrasikan cara degilnya bermain dan bermain terus sampai membuat lawan kelelahan. Ia akan terus melakukan mauver dan manuver sampai lawannya jengkel dan berbuat salah.
Tetapi Anand jelas bukan pecatur kemaren sore. Ia mantan Juara Dunia lima kali. Ia tidak akan jatuh hanya dengan manuver panjang seperti ini.
Inilah partai ke 7 yang panjang itu, yang dikomentari oleh Susan Polgar, Juara 5 kali Olimpiade dan 4 kali Juara Dunia, dan dimuat di akun FB serta blognya, serta dari sumber lain (SL) agar bisa dinikmati seluruh penggemar catur di seluruh dunia.
Putih : GM Magnus Carlsen (2863)
Hitam : GM Viswanathan Anand (2792)
Wch 2014 (7) 17.11.2014 Sochi Rusia
1.e4 e5 2. Nf3 Nc6 3. Bb5
Hari ini kita disuguhi Ruy Lopez, bukan Sisilia.
3 ... Nf6 4. OO Nxe4 5. d4 Nd6 6. Bxc6 dxc6 7. dxe5 Nf5 8. Qxd8 + Kxd8
Setelah masuk bengkel dan melakukan perbaikan, Anand kembali menguji Berlin yang aman, bukan Sisilia yang tajam.
9. h3 Ke8
Pilihan Anand ini bukan sesuatu yang bergairah. Sepertinya ia puas dengan remis pada partai ke 7 ini dengan Hitam. Pilihan yang bisa dimaklumi setelah luput melihat langkah menang dan kalah secara menyakitkan pada partai sebelumnya. Carlsen senang-senang saja karena ia suka dengan posisi menekan lawan.
10. Nc3 h5 11. Bf4 Be7
Penampilan Berlin agak menipu. Hitam mengaktifkan Benteng sejak awal. Hitam juga memiliki bidak tumpuk di c. Oleh karena itu, orang berpikir bahwa Putih memiliki keunggulan besar. Namun, Hitam memiliki kompensasi berupa sepasang Gajah. Dan ketika pemain Putih bermain terlalu ambisius, mereka akan membayar mahal. Jadi ini bukan pembukaan untuk tujuan “remis mati”
12. Rad1 Be6 13. Ng5 Rh6 14. g3
Ketika saya tampil kembali tahun 2004, setelah tidak lagi bermain catur kompetitif sejak tahun 1996, saya menambahkan pembukaan Berlin sebagai salah satu senjata andalan saya bila pegang Hitam. Ini adalah pembukaan yang sangat solid dan cocok untuk pemain yang bertipe sabar tetapi mempunyai keterampilan permainan akhir yang kuat. Dilain pihak, Berlin menawarkan jenis posisi yang sangat disukai Carlsen, posisi dimana ia dapat menekan sepanjang waktu.
14 ... Bxg5 15. Bxg5 Rg6 16. h4 f6 17. exf6 gxf6 18. Bf4 Nxh4
Kedua pemain bermain cepat. Terlihat kedua pemain puas dengan posisi mereka.
19. f3 Rd8
Saya pikir Anand akan bermain remis dengan mudah di partai ke 7 ini. Lalu ia akan memanfaatkan peluang memegang Putih 3 kali lagi dari 5 partai sisa.
20. Kf2 Rxd1 21. Nxd1 Nf5 22. Rh1 Bxa2 23. Rxh5 B6 24. g4
Langkah ini akan mempercepat pertandingan selesai dengan hasil remis. Anand dapat menghemat energi untuk fokus pada 5 pertandingan terakhir.
Langkah ini sudah pernah dimainkan tiga kali oleh GM lain dan ketiganya berakhir remis. Carlsen atau lebih tepatnya tim Carlsen pasti memiliki sesuatu dengan langkah g4 untuk tetap dalam posisi menekan Hitam.(SL)
24 ... Nd6
Dalam pertandingan Kejuaraan Dunia, pemain yang baru saja mengalami luka hebat harus mencoba untuk menghentikan pendarahan jika mereka bermain sebagai Hitam di pertandingan berikutnya.
25. Rh7
Kedua pemain menjalankan 25 langkah dalam 20 menit. Mereka terlihat sangat siap. Carlsen akan terus memeras air dari batu. Anand menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menjawab langkah ini.
25 ... Nf7 26. Ne3
Pilihan terbaik untuk Anand di sini adalah 26 ... Kd8 untuk melindungi bidak c7
26 ... Kd8
Carlsen sementara kalah satu bidak. Tetapi dia memiliki inisiatif sebagai kompensasinya. Putih masih sedikit lebih baik. 27. Nf5 merupakan pilihan terbaik di sini.
27. Nf5
Hitam tidak dapat mengambil Kuda ini dengan 27 ... Bxf5 28. gxf5 karena Benteng g6 dan Kuda f7 akan diserang secara bersamaan.
27 ... c5
Untuk mencegah 28. Nd4 menyerang Gajah yang melindungi Kuda di f7. Sekarang, Carlsen dapat memindahkan Kudanya ke g3, kemudian Ke4 untuk menyerang bidak c5 yang tidak dilindungi dan memberikan tekanan pada bidak f6 saat Benteng Hitam masih terjebak untuk melindunginya.
28. Ng3 Ne5
Saya tidak pasti ide dari langkah ini. Saya tidak menyukainya. 29.Bxe5 fxe5 30.Rh8+ Rg8 31.Rh5 Rf8 32.Ke3 Bd5 33.Ne4. Saya pikir sebelumnya partai akan berakhir remis. Tapi langkah ini memberikan pintu bagi Carlsen untuk memberikan tekanan yang kuat di sayap Raja.
Anand sudah menghabiskan nyaris satu setengah jam untuk sampai ke langkah 28… Ne5 ini. (SL). Sekarang giliran Carlsen untuk merenung. Ia menghabiskan sekitar 25 menit untuk langkah berikut ini.
29… Rh8+
Jika 29...Kd7 30. Rh5 danposisi Putih sangat bagus. Sekali lagi, Anand menciptakan masalah bagi dirinya dalam posisi yang kering. Saya sangat tidak menyukai langkah Ne5.
29...Rg8 30. Bxe5 fxe5 31. Rh5
Anand seharusnya tidak membiarkan ini terjadi. Sangat aneh dan saya ingin mengetahui maksud langkah Ne5.
31...Bxg4!? (Diagram)
Di twitter, banyak orang yang menghakimi langkah ini sebagai sebuah kesalahan tetapi harap diingat, keputusan radikal seperti ini bukan dibuat oleh orang sekelas Anand jika ia punya pilihan yang lebih baik.
Anand sadar bahwa sekali ia menjalankan langkah ini, tidak ada lagi jalan mundur. Ia harus bertahan panjang menjalani langkah demi langkah sampai akhir hanya untuk dapat remis (SL)
32. fxg4 Rxg4 33. Rxe5
Hitam tidak memiliki kesempatan untuk menang. Ini bukan "kemenangan yang jelas" bagi Putih tapi tentu saja Putih memiliki peluang. Pada dasarnya, Anand berharap untuk sampai ke permainan akhir dengan R+N vs R. Jika ia bisa mendapatkan ini, maka tidak sulit untuk mendapatkan remis.
33...b6 34. Ne4 Rh4 35. Ke2 Rh6
Idenya sederhana, jika Benteng lenyap dari atas papan, maka Putih menang. Jika R+N vs R remis.
36. b3 Kd7 37. Kd2 Kc6
Anand hanya tinggal melenyapkan dua bidak Putih yang masih tersisa dan sekali lagi R+N vs R adalah remis.
38. Nc3 a6 39. Re4 Rh2+ 40. Kc1 Rh1+
Kedua pemain telah mencapai waktu kontrol pertama. Anand sangat percaya diri dengan Benteng nya. Dia menantang Carlsen untuk mengeluarkan semua kemampuannya.
Disini GM Fabiano Caruana menulis di twitternya:" Banyak orang terlalu over menilai bahwa Putih akan menang disini. Bagi saya ini catur remis".
Untuk pemain dan penikmat catur yang duduk di rumah dengan mesin catur mendampingi, lupakan apa yang dikatakan mesin itu. Lebih baik mencoba memahami ide-ide di balik permainan babak akhir ini.
Hal penting yang harus diingat: Jika Benteng melawan Benteng+Kuda maka hasilnya remis. Jika Benteng lenyap dari atas papan, maka Putih memiliki peluang untuk menang.
Selanjutnya adalah masalah teknis.
41 Kb2 Rh6
42 Nd1 Rg6
43 Ne3 Rh6
44 Re7 Rh2
45 Re6+ Kb7
46 Kc3 Rh4
47 Kb2 Rh2
48 Nd5 Rd2
49 Nf6 Rf2
50 Kc3 Rf4
51 Ne4 Rh4
52 Nf2 Rh2
53 Rf6 Rh7
54 Nd3 Rh3
55 Kd2 Rh2+
56 Rf2 Rh4
57 c4 Rh3
58 Kc2 Rh7
59 Nb2 Rh5
60 Re2 Rg5
61 Nd1 b5
62 Nc3 c6
63 Ne4 Rh5
64 Nf6 Rg5
65 Re7+ Kb6
66 Nd7+ Ka5
67 Re4 Rg2+
68 Kc1 Rg1+
69 Kd2 Rg2+
70 Ke1 bxc4
71 Rxc4 Rg3
72 Nxc5 Kb5
73 Rc2 a5
74 Kf2 Rh3
75 Rc1 Kb4
76 Ke2 Rc3
77 Nd3+ Kxb3
78 Ra1 Kc4
79 Nf2 Kb5
80 Rb1+ Kc4
81 Ne4 Ra3
82 Nd2+ Kd5
83 Rh1 a4
84 Rh5+ Kd4
85 Rh4+ Kc5
86 Kd1 Kb5
87 Kc2 Rg3
88 Ne4 Rg2+
89 Kd3 a3
90 Nc3+ Kb6
91 Ra4 a2
92 Nxa2 Rg3+
93 Kc2 Rg2+
94 Kb3 Rg3+
95 Nc3 Rh3
96 Rb4+ Kc7
97 Rg4 Rh7
98 Kc4 Rf7
99 Rg5 Kb6
100 Na4+ Kc7
101 Kc5 Kd7
102 Kb6 Rf1
103 Nc5+ Ke7
104 Kxc6 Rd1
105 Rg6 Kf7
106 Rh6 Rg1
107 Kd5 Rg5+
108 Kd4 Rg6
109 Rh1 Rg2
110 Ne4 Ra2
111 Rf1+ Ke7
112 Nc3 Rh2
113 Nd5+ Kd6
114 Rf6+ Kd7
115 Nf4 Rh1
116 Rg6 Rd1+
117 Nd3 Ke7
118 Ra6 Kd7
119 Ke4 Ke7
120 Rc6 Kd7
121 Rc1 Rxc1
122 Nxc1
½ - ½
Tidak ada komentar:
Posting Komentar